SasuNaruuu

========>
Lohaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...
waaaahhhh... aq sampe Lupa share coupLe yg atu ini nie hehehehhe
yupz.. they are SasuNaruu!!!merekaaa itu YAOI pertama aq, kenapa gitu??kenapa mereka di jodohinMyEm0.Com
Here we go...
upZZZ Lupaaaa bagi yang bukan YAOI DI HARAPKAN DENGAN SANGAT JANGAN MEMBACA NIE Tapi kaLo mau membacanya ya.. boLeh ja, Mungkin dengan membaca nie kaLiand bza jdi Fujoshi kek aq hohohohoh
SasuXSaku
Please, jangan bikin saya muntah. SASUKE TIDAK PERNAH MENYUKAI SAKURA. Dan Sakura? Coba lihat bagaimana perasaannya setelah beberapa tahun berlalu… Sepertinya ia tak lagi menyukai seorang Sasuke. Bahkan kelihatannya ia malah mulai menyukai Naruto. Huh, darah FG-nya menggelegak lagi demi orang lain… apa baginya yang penting ada orang yang bisa disukai dan digilai?
SasuXHina
Saya hanya bisa geleng-geleng kepala membaca pair ini. Apa orang-orang memang benar-benar buta? Sejak kapan Sasuke bisa menyukai Hinata? Sejak kapan Hinata tertarik dengan Sasuke? The Devil and The Angel, huh? Apa kalian ingin sang Malaikat mati di tangan sang Iblis?
Camkan ini, Sasuke TIDAK PERNAH peduli pada Hinata. Terima kasih.
NaruXHina
Naruto yang terlalu polos dalam cinta itu tidak pernah mengetahui perasaan Hinata terhadapnya. Karena itu, saya juga yakin, NARUTO TIDAK PUNYA PERASAAN APAPUN TERHADAP HINATA lebih dari seorang teman. Kalau Hinata tak pernah bilang bagaimana perasaannya terhadap Naruto, Naruto juga tidak akan pernah tahu tentang ini hingga akhir cerita. Saya yakin itu.
NaruXSaku
Apa-apaan ini? Bertahun-tahun Naruto mencoba mendekati Sakura, dan Sakura mengacuhkannya. Lihat sekarang, saat Naruto sudah tidak memikirkannya lagi, barulah Sakura mulai punya perasaan khusus terhadap Naruto. Mentang-mentang Naruto bukan lagi anak nakal bego yang tidak bisa apa-apa seperti dulu! Mentang-mentang Naruto sudah menjadi pemuda hebat yang siap untuk dicintai! Sungguh hina dirimu Sakura.

dannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
How about SasuNaru?
Sejak dulu Sasuke sangat perhatian pada Naruto. Tidak percaya? Ataukah memang Andanya saja yang tidak mau mengakui? Sementara orang-orang mengelu-elukan dan memujinya, Sasuke mengacuhkan mereka semua. TERMASUK SAKURA. Bagaimana dengan Naruto? Meski sikapnya pada Naruto tidak bisa disebut ‘menyenangkan’, ia TIDAK mengacuhkan Naruto. Menganggapnya sebagai Rival juga merupakan sebuah bentuk perhatian bukan? Lebih baik dianggap musuh daripada dianggap tidak ada, you know! Berkali-kali… BERKALI-KALI, Sasuke menyelamatkan Naruto meski nyawa taruhannya. Seorang Uchiha Sasuke! Seorang Uchiha Sasuke yang itu, menyelamatkan ‘rival’-nya sampai mempertaruhkan nyawanya yang berharga! Apa kalian masih mau bilang kalau itu bukanlah rasa sayang?
Sasuke sendiri juga sudah mengakui bahwa Naruto adalah orang yang penting baginya, bukan?[so sweeet MyEm0.Com]
Then, three years later… NARUTO dengan EGOISNYA terus mencoba untuk mengembalikan Sasuke ke Konoha. Apa untuk ukuran seorang sahabat Naruto itu tidak kelewat egois? TERLALU. AMAT SANGAT TERLALU EGOIS. Saya menyayangi sahabat-sahabat saya, tapi tidak mungkin saya terus MEMAKSA sahabat-sahabat saya untuk terus berada di sisi saya, apalagi kalau mereka memang punya tujuan dan keinginannya sendiri. Kalau mereka memang harus pergi.
Lihat Naruto! Naruto terus saja mencoba untuk mendapatkan Sasuke kembali. Besar kemungkinan, dia begitu karena dia memang MEMBUTUHKAN seorang Sasuke untuk berada di sisinya. BAHKAN, Naruto terus mencoba memperkuat dirinya selama beberapa tahun dengan tujuan itu: membawa Sasuke pulang. Bukan untuk menjadi Hokage. Sekali lagi, bukan untuk menjadi HOKAGE, cita-citanya sejak bertahun-tahun lalu. Bukankah itu artinya seorang Sasuke BAHKAN lebih penting dari sebuah cita-cita yang telah bertahun-tahun dipegangnya. Lalu, Anda mau menyebut perasaan Naruto itu sebagai apa? Masih sekedar rasa persahabatankah? Betapa bodohnya Anda kalau tetap menjawab begitu.
Di atas itu semua, Masashi Kishimoto sekalipun sudah mengatakan bahwa ending Naruto bisa menjadi shounen ai. Saya mendapatkan beberapa berita sekaligus, tapi intinya sama: Naruto menyukai Sakura, Sakura mencintai Sasuke, dan Sasuke punya perasaan khusus terhadap Naruto. Jadi, Naruto memang rival untuk Sakura. Dan, Anda memang tidak salah baca, Hinata tak punya tempat di sana.
Masih tidak percaya? Butuh bukti?
Kita lewati saja semua bukti dari perasaan Sasuke kepada Naruto ataupun sebaliknya, toh Anda bisa melihatnya sendiri. Bento yang dibagikan, nyawa yang hampir melayang, pertarungan penuh air mata di Lembah Akhir. Saya hanya berharap ANDA MAU MEMAHAMI DAN MENERIMANYA. Sungguh bodoh Anda jika terus saja menyangkal sesuatu yang berada jelas di depan mata Anda.
Sudah pernah lihat cover Naruto 411 bukan?
Mungkin itu hanyalah ‘keisengan’ Kishimoto belaka. Atau mungkin itu malah promo dari Movie Naruto Shippuuden 2: Bonds. Tapi tetap saja, mengutip kata-kata para senior yang juga SasuNaru FG –dan sayangnya sudah menghilang dari FFN- sesahabat-sahabatnya kita dengan seseorang, mana mau sampai tukar kalung dengan gambar wajah masing-masing? Terlebih, mereka adalah pria. Wanita mungkin masih bisa melakukannya (walau saya sekalipun merasa itu menjijikkan, kecuali saya memang benar-benar CINTA pada sahabat saya itu) tapi Sasuke dan Naruto? They are boys, aren’t they?
Have you ever watch Naruto Shippuuden Movie 2 yang saya sebut tadi?
Di bagian akhir, ada sesuatu yang bahkan mampu membuat seorang Uchiha Sasuke tersenyum. Hell yeah, sesuatu itu adalah kata-kata dari seorang Uzumaki Naruto, “I will get you home.”
Lalu, di manganya sendiri, yakni saat Konohamaru iseng menggunakan jutsu Naruto. Ya, saat dimana ia berubah menjadi Sasuke dan Sai (with a very HOT scene… kelihatan ‘kan ketertarikan Kishimoto terhadap shounen ai?) Sakura malah senang, dan sebaliknya Naruto-lah yang menjitak kepala Konohamaru untuk menghilangkan jutsu-nya. Mengapa bukan Sakura yang cemburu? Mengapa malah Naruto –yang biasanya iseng itu- yang marah? Kalau begini modelnya, Anda masih mau mengharapkan SasuSaku?
Sekarang, lihat saja sebagian besar video clip dari opening maupun ending theme Naruto Shippuuden. Sebagian besar berfokus pada Sasuke dan Naruto. Dan kenyataannya, jangankan theme-nya, cerita dari Naruto memang berfokus pada dua orang ini bukan? Anda masih mau bilang bukan juga? How stupid you are...

[any way maap yo bagi yg fans-nya sasusaku, naruhina or coupLe yg Laen!!jgn marah kaLo udah bca nieMyEm0.Com cz aq cumaan moe share bukti kaLo sasunaruu itu g bza d ragukan Lgy hehehe MyEm0.Com]
yang suka ma SasuNaruu baca jg yg nie^^
Disclaimer:
I do not own them.
Naruto © Masashi Kishimoto
Sincerely Naruto © LightXL-Ment2B
Sincerely, Naruto

Kepada Sasuke,
Kau adalah si brengsek egois menyebalkan, dan aku membencimu. Aku sudah mengatakannya, dan sekarang kau tahu.
Apa kau mau tahu kenapa kau adalah si brengsek yang egois? Mungkin tidak, karena seperti biasanya kau tidak peduli sama sekali mengapa aku membencimu. Dan ini membawaku ke alasan pertamaku: Kau tidak peduli. Tidak peduli tentangku, Sakura, Kakashi, atau bahkan desa itu sendiri. Satu-satunya hal yang Sasuke Uchiha pedulikan hanyalah tentang Sasuke Uchiha dan obsesi balas dendam bodohnya.
Beritahu aku Sasuke… apa itu berharga? Meninggalkan kami? Apakah pembalasan itu setara dengan memberikan kebebasanmu pada orang sakit jiwa seperti Orochimaru? Dan sekarang itulah alasan keduaku: Kau pergi.
Apa kau tahu… aku menangis saat kau pergi. Aku serius. Aku menangis berhari-hari. Aku berbaring di ranjangku, airmata di mataku, dan aku bertanya-tanya kenapa aku menerima ini. Aku menanyai diriku lagi dan lagi ‘kenapa ia pergi’?
Dan akhirnya, ketika aku selesai menangis bagaikan bayi, dan berkubang kasihan pada diriku sendiri, aku jadi marah. Padamu. Aku BENCI padamu karena pergi, tanpa meninggalkan sepatah kata untukku. TANPA SATU KATAPUN! Aku sudah berpikir bahwa kau adalah temanku… teman baikku. Lebih dari itu… kau bukan sekedar temanku, aku mencin- aku tak bisa mengendalikan diriku… ada beberapa hal yang memang tidak bisa diubah menurutku. Ayo kita meneruskan.
Alasan ketiga? Kau mencoba untuk membunuhku. Apa ini benar-benar butuh sebuah penjelasan? Kau mencoba membunuhku… oleh karena itu, aku percaya aku benar-benar hanya membencimu.
Keempat: Kau membuatku merasa buruk. Aku tak pernah bisa cukup baik… bahkan saat aku menyelamatkan hidupmu, akulah satu-satunya yang mengacaukan semuanya. Apa kau sadar kau tak pernah berterimakasih padaku, atau memujiku untuk sesuatu yang bagus? Tidak sekalipun… tidak pernah. Tidak, dan sebagai gantinya kau mengeluarkan kata-kata seperti ‘Hn… kau tetap pecundang’ atau ‘Hn… tidak buruk… untuk seorang dobe.’
Aku selalu jadi ‘orang lembek’ lemah yang tak pernah cukup baik untukmu. Apa kau tahu apa yang akan kukatakan padamu sekarang? SIALAN. Aku cukup kuat dan suatu saat aku akan menendang bokongmu, sebaiknya kau percaya itu.
Jadi, haruskah kita me-review kembali?
Alasan aku membencimu:
1-Kau tak pernah peduli pada siapapun atau apapun kecuali dirimu sendiri.
2-Kau pergi tanpa pesan.
3-Kau mencoba membunuhku.
membuatku merasa benar-benar buruk.
Dan alasan kelima yang membuatmu jadi si egois brengsek dan aku membencimu? Sumpah, seharusnya ini jadi alasan pertama karena ini yang paling penting. Tapi sekarang sudah terlambat untuk ditulis. Alasan kelima?
Aku mencintaimu dulu. Aku benar-benar melakukan itu. Aku jatuh cinta padamu! Selama yang bisa kuingat, aku sudah benar-benar jatuh cinta padamu. Dan kau tidak pernah membalas cintaku ‘kan? Bagimu aku hanyalah si dobe idiot yang mengganggu jalanmu.
Tapi yang terburuk dari semuanya? Alasan aku membencimu lebih dari apapun. Aku tak membencimu sama sekali… sedikitpun tidak.
Aku tetap, setelah semua yang terjadi ini, mencintaimu.
Aku mencintaimu, brengsek… Dan kupikir, aku akan terus begitu.
Dengan hormat,
-Naruto

Disclaimer:
I do not own them.
Naruto © Masashi Kishimoto
Sincerely Naruto © LightXL-Ment2B
Sincerely, Sasuke

Kepada Naruto,
Kau adalah si dobe yang perengek, pengganggu, idiot, dungu, dan tidak berbakat, dan aku benci ketekunan sialanmu. Tapi aku yakin kau sudah tahu ini.
Aku harus mengakui, suratmu membuatku lengah. Aku berjalan dan kemudian sebuah surat dengan namaku di dalamnya menampar wajahku. Dasar dobe… kau menulis surat ini dan bahkan tidak punya keberanian untuk menemukanku dan memberinya padaku?
Tapi tetap saja ini menarik untuk dibaca. Aku bisa melihat dimana kau mematahkan pensilmu karena menulis terlalu keras, dimana kau menulis hingga menembus kertas… bahkan dimana kau menangis di atasnya… atau bahkan di bagian mananya yang terkena noda ramen. Aku bisa membayangkan kau menggigit lidahmu sambil berkomat-kamit tentang aku dan… seperti yang kau katakan, ‘keegoisanku’, sambil memakan ramen dan juga mematahkan pensil… Sungguh pemandangan yang menghibur.
Sekarang, aku akan menanggapi semua alasan bodohmu untuk membenciku, dan juga memberikanmu beberapa alasan mengapa aku membencimu.
Alasan pertama kau membenciku karena aku tidak peduli ‘kan? Dasar idiot! Bagaimana butanya kau? Aku peduli lebih dari apapun yang bisa kupedulikan. Aku peduli pada Sakura, Kakashi, juga semua orang-orang desa. Dan aku juga, seyakin-yakinnya, peduli padamu. Padamu, lebih dari apapun… dan aku akan jujur, ini menakutkanku. Ini benar-benar membuatku takut. Aku benar-benar tidak pernah ingin peduli padamu… kau, dibanding semua orang, malah membuatku peduli.
Alasan keduamu? Aku pergi tanpa kata apapun ‘kan? Pernahkah kau berpikir bahwa aku pergi untukmu? Ok… aku harus mengakui memang tidak semuanya karenamu… tapi tetap saja, sebagiannya karena kau. Aku sungguh yakin bahwa aku pergi kau akan lebih bahagia, dan hidupmu akan lebih baik jika aku keluar dari sana. Dan untuk tidak mengatakan apapun? Aku ingin perpisahan yang bersih… aku tidak mau bayangan terakhirku untukmu menjadi saat-saat yang menyedihkan. Aku ingin itu menjadi perkelahian yang telah kita lakukan… memang itu bukan saat yang paling bahagia, tapi untukku… itu adalah salah satu bagian favoritku… kau mengalahkanku, atau setidaknya kau hampir melakukan itu kalau kau berhasil memukulku… kalau Kakashi tidak mengacaukannya. Entah untuk alasan apa… tatapan yang ada di matamu saat kita bertarung… saat kau hampir mengalahkanku… itu adalah gambaranmu yang ingin aku simpan secara permanen di pikiranku.
Kau bilang kau menangis berhari-hari saat aku pergi? Aku menangis berbulan-bulan setelah meninggalkanmu. BERBULAN-BULAN. Setiap kali aku sendiri, airmata menyebalkan ini akan membasahiku. Sial, aku merasa seperti orang idiot sepenuhnya! Aku tidak bisa mengerti kenapa aku sangat emosional. Aku telah memilih untuk pergi… kau bukan lagi bagian hidupku… bukan apapun selain kenangan… itulah yang aku mau. Tapi tidak… kau terus saja tinggal di dalam kepalaku. Alasan kedua aku membencimu: Kau membuatku mengingatmu, merindukanmu, menangisimu. Ini sungguh-sungguh memalukan.
Dan sekarang, alasan favorit pribadiku: Aku mencoba untuk membunuhmu. Kata kunci di sini adalah mencoba. Tapi aku tidak ‘kan? Aku punya kesempatan sempurna untuk melakukannya. Tapi aku tidak melakukan itu… tidak, aku tak bisa. Aku melihatmu di sana, pingsan, tanpa pertahanan. Aku ingin melakukan sesuatu padamu… tapi ternyata bukanlah membunuhmu yang aku mau. Tidak… aku tida bisa, orang lain mungkin… tapi kau… aku tak bisa membuat diriku melakukannya. Aku terlalu lemah untuk melakukan itu. Jadi alasan ketiga: Kau membuatku merasa lemah.
Sekarang alasan keempat adalah aku membuatmu jadi buruk. Aku tidak pernah memberikanmu balasan saat kau menyelamatkanku ‘kan? Pernahkah kau berhenti untuk berpikir bahwa alasan kau harus menyelamatkanku adalah karena kau masuk ke posisi dimana kau harus diselamatkan? Kau merengek tentang aku yang tak pernah berterima kasih padamu. Sungguh… kau serius? Terima kasih? Aku tak pernah memberikanmu? Aku tidak pernah mengatakan terima kasih. Lalu bagaimana denganmu? Kapan kau pernah mengatakan terima kasih saat aku menyelamatkanmu? Apa ingatanmu butuh disentak? Biarkan aku memberimu contoh: Aku hampir mati karena menyelamatkanmu dari Haku saat kau pingsan. Dan apa yang kau katakan hanyalah ‘Kenapa kau melakukan itu? Aku tidak minta kau selamatkan!’ Sungguh? Aku hampir mati demi menyelamatkanmu dan ITULAH yang kau katakan. Aku ingat satu-satunya hal yang kupikirkan saat itu adalah ‘sialan’. Kau munafik. Kau benar-benar munafik. Di sini ada alsan ke empat dan ke lima. Kau tak pernah mengatakan terima kasih padaku, dan kau munafik.
Sekarang, aku tahu kau benci aku saat aku melebihimu. Tapi tebak, dobe? Aku akan melakukan itu lagi. Kau memberikanku lima alasan… kuberikan kau delapan.
Alasan keenam? Kau mengganggu. Sungguh…. Yang satu ini sudah memberi penjelasan sendiri… Tapi kalau aku harus menguraikan panjang lebar… suaramu bisa seperti kuku-kuku yang menggesek papan tulis, dan ‘datebayo’-mu… bisa jadi itu adalah hal paling mengganggu di dunia.
Ke tujuh, kau sangat berbahagia, sampai aku iri. Tak peduli apapun yang terjadi, tak peduli seberapa buruk situasinya… kau selalu saja bisa mempertahankan senyuman bodoh itu di wajahmu. Selalu saja bisa menerima situasi terburuk dan membuatnya menjadi hal yang amat hebat. Ini membuatku iri… aku benci dibuat cemburu… terlebih kepadamu.
Jadi, mari kita review alasan yang membuatmu menjadi si dobe yang perengek, pengganggu, idiot, dungu, dan tidak berbakat:
1: Kau membuatku peduli.
2: Kau membuatku menangis.
3: Kau membuatku merasa lemah.
4: Kau tak pernah mengatakan terma kasih.
5: Kau munafik.
6: Kau benar-benar mengganggu.
7: Aku cemburu padamu.
Dan sekarang, alasan kedelapan… sungguh, haruskah aku mengatakannya? Kau sudah tahu apa jadinya ‘kan? Orang dengan kepandaian setengahpun… oh, iya, kita sedang berbicara tentangmu. Baik, aku akan mengatakannya.
Aku mencintaimu.
Aku sudah mengatakannya… Aku mencintaimu… lebih dari apapun di dunia. Kau mengatakan kau mencintaiku sejak kau bisa mengingat… aku mengalahkanmu lagi. Aku telah mencintaimu lebih lama dari yang bisa kuingat. Aku tak tahu kapan ini terjadi… tapi itulah yang terjadi…. Aku tidak ingat kapan atau bagaimana… tapi itu terjadi.
Percaya atau tidak aku masih punya hati… dan surat itu… itu menyakitkan… sampai aku membaca baris terakhir. Yang bisa kupikirkan hanyalah ‘ia mencintaiku. Ia ingin aku kembali… karena ia mencintaiku.’ Aku tersenyum… iya tersenyum, untuk pertama kali sejak… hanya tuhan yang tahu berapa lama.
Dobe… permohonanmu terkabul. Aku tidak akan mengirimkan ini padamu. Aku akan mengantarkannya sendiri. Aku akan meninggalkannya di pintumu, dan memantau dari jauh… dan saat kulihat kau selesai, aku akan mendatangimu dan memberikanmu ciuman yang sangat kuinginkan sejaku dulu. Ya, benar dobe… aku akan kembali.
Untukmu… sebaiknya kau mengatakan terima kasih kali ini.
Dengan hormat,
-Sasuke



Tidak ada komentar:

Posting Komentar